Rabu, Mei 27

Einstein Selanjutnya dari Afrika?

Akankah Einstein berikutnya berasal dari Afrika? Kalau ditanyakan pada Neil Turok, dia akan menjawab dengan tegas iya.

Turok lah yang membangun institut ilmu matematika di penjuru Afrika. Ia ahli fisika teori dan kosmologi yang membawanya dari Afrika Selatan ke institusi keilmuwan besar termasuk Fermilab, Princeton dan Cambridge. Turok 50 tahun bisa jadi merupakan individu paling ambisius dalam hal mengembangkan intelektualitas di bumi.

Seperti Turok, Perimeter Institute for Theoretical Physics membangun kampus di Waterloo, Ontario, 90 menit dari kota kosmopolitan Toronto. Beda dengan institusi lainnya, Perimeter tidak menjadikan wilayah sebagai daya tarik, tidak membawa nama besar suatu lembaga pendidikan dan tidak mengambil keuntungan dari orang kaya. Namun institusi ini mampu menarik nama-nama besar dan pendatang baru di bidang fisika pada masa kini.

Pemilihan lokasi ini bukan tanpa disengaja. Waterloo merupakan markas Research in Motion, perusahaan teknologi tinggi dibalik Blackberry.

Pendiri perusahaan karismatik ini, Mike Lazaridis, membelanjakan US$100 juta dari kekayaan pribadinya dengan membangun fasilitas kelas dunia untuk mengembangkan fisika teori.

Turok menentang status quo pengembangan global dengan membangun African Institute for Mathematical Sciences (AIMS). Berlokasi di bekas hotel di Cape Town, AIMS merekrut mahasiswa dari seluruh Afrika untuk diberikan kursus matematika secara intensif selama 9 bulan. Mahasiswa digembleng oleh dosen internasional dan memiliki keahlian tinggi.

Pada awalnya Turok mengatakan proyeknya itu ditanggapi dengan skeptisme. Para pengritik mengatakan mahasiswa tidak akan mampu. Tapi sekarang proyek itu menjadi terkenal seantero bangsa Afrika dan Turok mendapat penghargaan dari konferensi Technology Entertainment and Design dana sebesar US$100,000.

Tidak ada komentar: